MUIRancah - MUI dan FUI Serukan Partai Islam Berkoalisi
Forum Ukhuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia (FUI-MUI) yang terdiri
dari pimpinan MUI dan puluhan ormas Islam mendorong semua partai politik
berbasis Islam untuk berkoalisi dan bertarung pada pemilu presiden
nanti.
Ketua Umum MUI Din Syamsuddin, Senin 21 April 2014,
menyatakan FUI-MUI menyerukan kepada semua parpol Islam untuk menyatukan
suara dalam pemilihan kepala negara 9 Juli 2014 nanti.
"Setelah
rapat sejak jam 10.00 tadi, kami Forum FUI-MUI menyerukan kepada papol
Islam atau yang berbasis Islam untuk membangun koalisi strategis untuk
menghadapi Pilpres 2014," kata Din dalam Jumpa Pers di kantor MUI di
Jakarta.
Menurut Din, seruan itu berdasarkan masukan dan aspirasi
umat Islam yang diwakili oleh puluhan ormas Islam. Dorongan ini atas
banjirnya aspirasi, harapan dan dambaan umat Islam agar mendorong parpol
Islam untuk bisa bersatu.
"Kami ingin mengakomodasi 67 ormas Islam tingkat pusat yang hadir dan akan meneruskan itu kepada semua Parpol Islam," kata Din.
Din
menambahkan, apabila parpol Islam berkoalisi, akan menjadi kekuatan
politik terbesar dalam pilpres nanti. "Perolehan suara parpol Islam
cukup signifikan. Dalam hitungan sementara sebanyak 32 persen kalau
bersatu. Kalau digabung jumlahnya lebih besar dari parpol manapun,"
katanya.
Sebelumnya, pengamat politik dari LIPI, Profesor Siti
Zuhro berpandangan, apa yang terjadi dengan poros tengah atau koalisi
partai-partai Islam saat ini baru sekadar semangat.
"Semangatnya saja. Baru semangat ketika pemilu 2014 memberikan berkah. Mereka happy banget.
Tapi ini baru menyadarkan mereka semua, kalau mereka bersatu ada jumlah
32 persen dan bisa dikerjasamakan. Bila terwujud ini tentu luar biasa,"
katanya.
Meski begitu, masih banyak hambatan yang akan dihadapi
partai-partai yang bersatu untuk membentuk Poros Tengah. Hambatan
egosektoral dengan orientasi masing-masing partai belum terlihat bisa
diselesaikan.
"Mereka belum selesai dengan orientasi masing-masing. Sub-sub ideologi dan pemimpin yang belum ada menjadi masalah," katanya.
Karena
itu, kesepakatan untuk menetapkan siapa calon yang akan diusung harus
lebih awal diselesaikan agar Poros Tengah benar-benar dapat terbentuk.
Hubungan yang kuat atau chemistry sangat diperlukan agar tidak ada partai yang merasa dikebawahkan.
[viva]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar