Jakarta - Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Tengku Zulkarnain, mengatakan, saat ini banyak sarjana agama dan sarjana ilmu pengetahuan yang tahu bahwa perbuatan korupsi itu sangat bertentangan dengan nilai akidah keagamaan, tapi mereka tetap melakukannya.
"Banyak orang berilmu tapi belum beriman, dan bangsa Indonesia rusak bukan karena ilmu, tapi karena iman yang lemah," kata Zulkarnain, dalam seminar nasional "Korupsi Ditinjau dari Berbagai Aspek," Rabu (4/4), di Grand Cempaka, Jakarta.
Menurutnya, ilmu mengajarkan orang untuk tahu, dan iman untuk taat dan percaya, sehingga jika ilmu dan iman sama-sama diamalkan, niscaya perbuatan korupsi tidak akan terjadi.
Untuk mengatasi hal ini, imbau Zulkarnain, kita sama-sama menguatkan iman, sebab kalau tidak, Allah sendiri yang akan mengalungkan pemimpin dzalim, karena masyarakat sudah tidak punya iman lagi.
"Berikan pemahan ini kepada semuanya, kuatkan iman kita. Kita mulai dari diri kita sendiri, keluarga, lingkungan RT, RW, kecamatan sampai terakhir adalah negeri," jelasnya.
Selanjutnya, KH Zulkarnain menjelaskan asal-usul tindak korupsi. Disebutkan bahwa korupsi merupakan suatu bentuk tindakan yang ada dalam kehidupan manusia, bahkan jauh sebelum manusia itu diciptakan. Tindakan ini sudah lebih dulu eksis melalui subyek berbeda.
"Jauh sebelum manusia diciptakan penguasa dunia adalah bangsa jin, mereka saling merusak, membunuh, tipu menipu, maka Allah cabut kekhalifaanya dan menciptakan mahluk baru, yaitu manusia," ungkap Zulkarnain.
Namun kemudian, manusia yang diciptakan ini pun melakukan hal yang sama. Dalam generasi pertama di zaman nabi Adam, tindakan ini pun sudah dilakukan, namun persentasenya sangat sedikit.
"Hanya 1 dari 200 orang yang melakukan korupsi," lanjut Zulkarnain. [WFz]
http://www.gatra.com/nasional-cp/1-nasional/10989-mui-korupsi-terjadi-akibat-kurang-iman
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar