MUIRancah - Kegiatan Pekan Kondom Nasional yang digagas oleh Kementerian Kesehatan dan
diselenggarakan oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPAN)Nasional hingga 7
Desember, ditentang keras oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur.
Sebab, hal itu bertentangan dengan program penutupan seluruh lokalisasi
di Indonesia, khusunya di daerah Jawa Timur.
Penolakan ini ditegaskan
Ketua MUI Jawa Timur, KH Abdusshomad Buchori. Menurut dia, Pekan Kondom
Nasional merupakan bentuk legalitas seks bebas di masyarakat.
"Ini
(Pekan Kondom Nasional) tidak bisa dibenarkan. Kita sudah susah payah
berusaha menutup lokalisasi agar tidak ada lagi praktik seks bebas di
Jawa Timur," tegas Kiai Abdusshomad, Selasa (3/12).
Memang,
seperti diketahui bersama, saat ini Pemprov Jawa Timur dan Pemkot
Surabaya, tengah gencar-gencarnya menutup seluruh lokalisasi yang ada di
provinsi paling timur Pulau Jawa ini.
Setelah beberapa
lokalisasi, seperti Dupak Bangunsari, Tambak Asri di Surabaya dan
beberapa tempat lainnya berhasil ditutup, sebentar lagi lokalisasi
terbesar se-Asia Tenggar, Gang Dolly di Surabaya juga akan ditutup,
paling lambat tahun 2014 mendatang.
Namun, dengan adanya Pekan
Kondom Nasional, pemerintah justru melegalkan budaya seks bebas yang
tengah diberantas oleh pemerintah. "Ini jelas, pekan kondom seakan-akan
melegalkan budaya seks bebas di masyarakat, asal memakai kondom," keluh
dia.
Mestinya, menurut Kiai Abdusshomad, jika tujuannya untuk
pencegahan atas penyebaran virus HIV/AIDS, seharusnya dilakukan dengan
cara memberi pendidikan dan pengetahuan kepada masyarakat, bukan malah
membagi-bagikan kondom gratis.
Dengan begitu (bagi-bagi kondom
gratis) justru membuat masyarakat ikut melegalkan seks bebas karena
dengan memakai kondom mereka berpikir sudah aman dari penyakit.
"Seharusnya,
pencegahan itu bersifat edukasi, seperti misalnya memberi penyuluhan
soal reproduksi dan pendidikan seks bagi masyarakat, bukan kampanye
penggunaan kondom. Inikan sama halnya melegalkan kemaksiatan di
masyarakat," tegas dia.
Kiai Abdusshomat juga menyarankan untuk
mencegah penularan virus HIV/AIDS, yang harus dilakukan pemerintah
adalah membuat peraturan yang ketat. Sebab, kata dia, sumber penyakit
HIV/AIDS adalah pergaulan bebas, serta pembiaran atas menjamurnya
lokalisasi di beberapa daerah di Tanah Air.
Untuk itu, sebagai
bentuk penolakan atas perayaan Pekan Kondom Nasional itu, MUI Jawa Timur
akan membuat surat edaran kepada MUI kabupaten/kota. Pihaknya juga akan
mengirim surat pada instansi terkait soal sikap MUI yang menolak
pembagian kondom pada masyarakat.
"Kita akan membuat surat edaran itu sebagai bentuk sikap tegas dari penolakan MUI," tandas Kiai Abdusshomad.
[mrdk]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Emperor Casino Review – Play With Real Money - Shoot Casino
BalasHapusGet งานออนไลน์ your €500 welcome bonus and 300% 메리트 카지노 쿠폰 match bonus up to €600 on the 제왕 카지노 first deposit plus 100 free spins on your first deposit. Play now!